Menu

Mode Gelap

Ekonomi · 9 Mar 2023

Kunjungi SPBE, DPRD Tarakan Cari Penyebab Kelangkaan dan Mahalnya Harga LPG 3 Kg


					Komisi 2 DPRD Tarakan kunjungi SPBE mencari penyebab kelangkaan LPG 3 Kg. Foto : Ist Perbesar

Komisi 2 DPRD Tarakan kunjungi SPBE mencari penyebab kelangkaan LPG 3 Kg. Foto : Ist

TARAKAN – Komisi 2 Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tarakan melakukan kunjungan lapangan (Kunlap) ke Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) di Kelurahan Juata Laut, Selasa (7/3/23).

Kunjungan ini, untuk menindaklanjuti keluhan warga dan mencari penyebab  kelangkaan serta mahalnya harga LPG 3 Kg melebihi Harga Eceran Tertinggi (Het) yang ditetapkan pemerintah. Bahkan di Pantai Amal harga LPG 3 Kg tembus Rp 80 ribu.

Selain kelangkaan dan harga, kunjungan ini untuk mengecek isi tabung LPG 3 Kg yang juga ikut dikeluhkan.

width"400"
width"400"
width"400"

Baca juga : RDP Soal Lahan Bandara Juwata, DPRD Pertanyakan Kawasan yang Jadi Pemukiman Penduduk

width"300"
width"400"
width"400"
width"400"
width"400"

Wakil ketua komisi 2 Saipullah mengatakan, dari hasil kunjungan, DPRD tidak menemukan sesuai dengan keluhan yang disampaikan warga. Pengisian LPG 3 Kg di SPBE, juga berjalan normal baik berat isi maupun harganya sesuai dengan ketentuan pemerintah.

width"300"
width"300"
width"300"
width"300"

“Setelah diisi, kami lakukan penimbangan dan beratnya sama. Kami juga melakukan tera ulang terhadap timbangan, tidak ada masalah bahkan dari pihak pengisian memberikan toleransi kelebihan nol koma sekian,” katanya.

width"400"
width"400"

SPBE di Juata Laut, juga melayani pengisian LPG 3 kg untuk 3 pulau yakni Tarakan, Sebatik dan Nunukan. Begitu juga jumlah kuota tabung yang diisi, sesuai ketetapan Pertamina sehingga tidak ada alasan kelangkaan.

width"200"
width"300"
Komisi 2 DPRD Tarakan kunjungi SPBE mencari penyebab kelangkaan LPG 3 Kg. Foto : Ist

“Yang kami heran, di lapangan harga melambung tinggi dan juga ada kekurangan stok. Akan tetapi dari pengisian mereka melayani sesuai stok dari Pertamina yang sudah terdata selama ini,” ungkap politisi PKB.

width"400"
width"400"

Dengan adanya stasiun pengisian elpiji di Kota Tarakan, seharusnya tidak ada lagi kelangkaan di masyarakat karena pendistribusian gas LPG 3 kg tidak lagi menggunakan kapal seperti sebelumnya. Terlebih lagi, sebagian besar wilayah di Kota Tarakan telah menggunakan jaringan gas (Jargas) rumah tangga.

width"400"
width"400"

Saipullah menilai adanya kelangkaan dan kenaikan harga di lapangan, ulah dari oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Sebab setelah dilakukan pengecekan di SPBE, keluhan yang disampaikan tidak terbukti.

width"400"
width"400"

Baca juga : Pekerjakan TKA, Komisi 4 DPRD Kaltara Minta Perusahaan Jujur Melapor

“Selain memeriksa tera, kami juga memeriksa adanya indikasi kebocoran dan tidak ada masalah yang ditemukan. Sehingga kami menilai kelangkaan dan kenaikan harga ini terjadi di tingkat bawah,” tegasnya.

Dalam waktu dekat, Komisi 2 DPRD Kota Tarakan akan memanggil pihak-pihak terkait seperti Pertamina, agen dan pangkalan untuk melakukan pertemuan dan pembahasan LPG 3 Kg.

“Ini untuk meminimalisir adanya permainan oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab soal LPG 3 Kg,” tutupnya.(Mt)

Artikel ini telah dibaca 255 kali

badge-check

Writer

Baca Lainnya

Balikpapan Mantapkan Strategi Air Bersih 2025–2029, SPAM Sepaku–Semoi Penopang Utama

26 Agustus 2025 - 15:05

Otorita IKN dan PLN UID Kaltimra Bersinergi Sediakan Jaringan Listrik Prima untuk Percepatan Pembangunan Nusantara

26 Agustus 2025 - 14:30

RDP di DPRD Kaltara: Masyarakat Adat Tolak Transmigrasi, Minta Perhatian Pemerintah

26 Agustus 2025 - 13:06

IKN Jadi Tuan Rumah Forum Council of University Presidents of Thailand-Conference of Rectors of Indonesian State Universities High Level Meeting, Perkuat Kolaborasi Akademik Indonesia–Thailand

26 Agustus 2025 - 10:01

Pemprov Sampaikan Raperda APBD-P 2025 ke DPRD Kaltara

25 Agustus 2025 - 22:24

Dorong Ekonomi Digital, BI Balikpapan Gelar QRIS Jelajah Indonesia 2025

25 Agustus 2025 - 20:47

Trending di Daerah