TARAKAN – Pelaksanaan pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak 2020 tinggal sehari lagi. Pada Rabu (9/12/20), masyarakat di 270 Kabupaten/Kota dan Provinsi akan menggunakan hak politiknya untuk memilih kepala daerah.
Ketua Pemuda LDII Kota Tarakan Henri Bin Hatta mengatakan sehari menjelang pencoblosan, masing-masing pasangan calon (paslon) dan tim sukses (timses) harus banyak berdoa agar semuanya berjalan damai, lancar, dan terhindar dari Covid-19.
“Juga kepada para penyelenggara pemilu agar memastikan semua alat coblosan, panitianya siap untuk melaksanakan karena waktunya tinggal satu hari. Waspadai juga berita-berita hoax yang provokatif yang bisa memicu masalah di pilkada,” ujar Henri keterangannya, Selasa (8/12/2020).

Hendri Bin Hatta yang biasa disapa Akbar Henri menambahkan, H-1 menjelang pencoblosan, kerap kali terjadi praktik-praktik kecurangan berupa politik uang (money politic). Pihaknya berpesan agar masyarakat, timses dan para paslon untuk tidak menggunakan cara-cara kotor dalam proses pemilihan pemimpin.



“Ini sudah diindikasikan beberapa menggunakan money politic, kami berharap semuanya, kepada penyelenggara, yang melakukan money politic agar tidak diberikan toleransi karena itu merusak demokrasi. Saya harap semuanya memilih dengan hati nuraninya sebab kalau dengan pola transaksi money politic akan menghasilkan pemimpin, meskipun secara prosedur terpilih, tapi akan cacat secara etika,” tuturnya.
Pemuda LDDI Kota Tarakan berpesan di tengah kondisi Covid-19, agar para penyelenggara pemilu melakukan tugasnya dengan adil dan jujur. Jangan sampai pemungutan suara di tempat pemungutan suara (TPS) sebagai klaster baru penyebaran Covid-19.

“Semuanya sudah ada petunjuknya di KPU bahwa pemilihan di era pandemi ini harus mematuhi protokol kesehatan. Mencuci tangan, jaga jarak, pakai masker. Kalau protokol kesehatan dipatuhi, saya yakin tidak akan menimbulkan klaster baru dari pilkada,” tegasnya.(mt)