MALINAU – Bandara perintis sudah diperjuangkan. Listrik Desa pun sedikit lagi memenuhi target.
Kini Deddy Sitorus, Anggota Komisi 6 DPR RI beralih ke internet. Ia berhasil meyakinkan Direktur Utama PT Telkom untuk memasang Internet Desa.
“Untuk sementara kita baru berhasil memperjuangkan internet desa di 10 lokasi blank spot. Ini bukti komitmen saya kepada masyarakat pedalaman,” ujar politisi PDI Perjuangan itu.

Deddy Sitorus mengakui selama ini selalu terbenani soal akses internet di pedalaman. Setiap melakukan kunjungan kerja dan berdialog dengan warga, akses internet pasti menjadi keluhan utama selain listrik.

Baca juga : Lihatkan Saksi Ahli, Polsek KSKP Tarakan Bongkar Penggelapan Uang Ratusan Juta
Awalnya, Deddy Sitorus optimis persoalan internet bisa dapat diatasi oleh Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).
Terbukti beberapa desa dapat dilayani internet BAKTI. Namun belakangan, proyek ini terancam gagal karena tersandung kasus korupsi.
Sejak kasus korupsi BAKTI mencuat, Deddy Sitorus lantas putar otak. Bagaimana mencarikan solusi internet bagi masyarakat pedalaman.
Beruntung juru bicara PDI Perjuangan ini dapat meyakinkan Direktur Utama PT Telkom Ririek Ardiansyah.
“Saya bersyukur, PT Telkom akan menyediakan layanan internet untuk 10 desa sebagai pilot project. Untuk itu saya telah memilih 10 lokasi desa terpencul di 3 Kabupaten (Nunukan, Bulungan dan Malinau). Semoga pilot project ini segera berjalan pada bulan Maret 2023,” jelas Deddy Sitorus.

Anggota DPR RI Deddy Sitorus bersama Direktur Utama PT Telkom Ririek Ardiansyah. Foto : Ist
Sementara itu, Dirut PT Telkom Ririek Ardiansyah berharap internet desa ini bisa membuka peluang ekonomi masyarakat di pedalaman.
“Kami berharap ekonomi masyarat desa terutama UMKM dapat segera tumbuh dengan adanya jaringan internet,” ujar Ririek.
Bagaimana mekanisme kerja internet desa ini? Begini. Internet desa ini dikerjakan oleh PT Telkom Satelit Indonesia anak perusahaan PT Telkom.
Tim teknis menginstal sejumlah peralatan untuk menangkap signal data dari satelit. Lantas data internet ini disebar luaskan ke desa tersebut.
Lantas, siapa yang mengelola internet desa ini? Ada beberapa skema. Salah satunya internet desa akan dikelola Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) atau koperasi.
Baca juga : Terjal, DPRD Tarakan Minta Pemerintah Segera Benahi Jalan Masuk Pemakaman di RT 10 Mamburungan
“Bisa koperasi atau BUMDES. Mereka yang akan menjual data ke masyarakat setempat,” lanjut Deddy Sitorus.
Nah, sementara ini internet desa sudah terpasang salah satunya di Desa Long Pari, Kecamatan Tanjung Palas Barat, Kabupaten Bulungan.
Betapa bahagianya warga setempat. Akhirnya, data internet yang selama ini menjadi barang mewah sudah bisa dinikmati warga.
“Terimakasih banyak Pak Deddy Sitorus. Terimakasih juga untuk Telkom. Akhirnya kami bisa dapat internet,” ujar Kedes Long Pari, Jaging Dungau.(Pai)