TARAKAN – Selama 2022, UPT Rusunawa Boom Panjang telah menyetor Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp 1,1 miliar. Komisi 3 DPRD Kota Tarakan menyarankan pendapatan tersebut, dikembalikan ke pengelola untuk renovasi bangunan rusunawa yang banyak mengalami kerusakan.
Saran tersebut, disampaikan Sekretaris Komisi 3 DPRD Kota Tarakan Dapot Sinaga saat rapat dengar pendapat dengan Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman dan Pertanahan yang membawai UPT Rusunawa Boom Panjang beberapa waktu lalu.
“Rusunawa sangat butuh perbaikan supaya betul-betul layak huni, artinya mereka sudah membayar fasilitasnya harus diperbaiki, apakah airnya, listriknya, maupun bangunannya,” kata Dapot kepada Fokusborneo.com, Selasa (28/3/23).

Baca juga : Optimalkan PAD, DPRD Sarankan Bangunan Rusunawa Diperbaiki untuk Memaksimalkan Tingkat Hunian
Renovasi khususnya lantai 4 dan 5 tersebut, agar rusunawa lebih layak dihuni dan menjadi daya tarik bagi masyarakat yang ingin menyewa untuk tempat tinggal.
“Ini juga untuk menambah PAD. Makanya perlu ada renovasi, soalnya dari kunjungan kami ke lapangan beberapa waktu lalu kondisinya sangat memprihatinkan banyak kebocoran di sana sini,” ujar politisi Hanura.
Berdasarkan laporan dari pengurus UPT Rusunawa, tahun 2022 PAD yang disumbangkan dari 93 unit sebesar Rp 1,1 miliar.
Baca juga : Bahayakan Pengendara, DPRD Tarakan Sarankan Pemasangan Sheet Pile Kanal Bandara Juwata Dilanjut
“Kami minta paling tidak anggaran itu sebagian diperuntukan untuk perbaikan kerusakan rusunawa, ini harus menjadi perhatian Walikota harapan kami seperti itu,” imbaunya.
Dapot menilai jika potensi rusunawa bisa dimaksimalkan tingkat huniannya sampai 198 unit, PAD yang dihasilkan bisa 2 kali lipat dari yang diperoleh 2022.
“Makanya kami minta kepada dinas terkait yang membawahi itu, agar pengelolaan rusunawa dimaksimalkan. Apalagi rusunawa jadi salah satu aset pemerintah yang ikut menyumbang PAD bagi Kota Tarakan,” tutupnya.(Mt)