TANJUNG SELOR – Tim Pansus Laporan Keterangan Pertangungjawaban (LKPj) DPRD Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) yang terdiri dari beberapa anggota DPRD, melakukan monitoring dan evaluasi (Monev) dengan turun ke Kabupaten Malinau dan Kabupaten Tana Tidung.
Dalam monev ini, Pansus menemukan beberapa permasalahan dilapangan, diantaranya di pembangunan proyek fisik SMKN Sehati dan SMKN 2 Kabupaten Malinau.
Ketua Pansus LKPj DPRD Provinsi Kaltara Jufri Budiman mengatakan untuk pembangunan SMKN Sehati, kondisi bangunan sangat tidak sesuai. Ditambah kontraktor pelaksana kerja saat peninjauan tidak hadir mendampingi tim. Padahal yang bersangkutan jauh sebelumnya sudah disurati.

Menurutnya, sesuai hasil temuan lapangan, ada beberapa item pekerjaan harus difinishing ulang baik di SMKN Sehati maupun di SMKN 2 Malinau.



Baca juga : Perbaikan Jalan Gunung Selatan di Tarakan Tidak Dianggarkan di APBD 2023
“Dalam hal temuan ini, tim Pansus belum memberikan rekomendasi apapun hanya meminta kepada kontraktor pelaksana untuk memperbaiki pekerjaan yang dianggap belum sesuai RAB,†tegas Jufri Budiman.

Pekerjaan yang dinilai tidak sesuai, diantaranya seperti kayu jendela yang tak sesuai, plaster dinding kurang rapi, beberapa tehel keramik lantai ada yang pecah dan bangunan tidak siku.
“Pokoknya secara kasat mata terlihat bangunan nya kurang bagus lah,†ucap politisi Gerindra.
Selain itu, permintaan tim pansus soal untuk dokumen Rencana Anggaran Biaya (RAB) proyek, sama sekali belum diserahkan. Jufri meminta RAB tersebut segera diserahkan secepatnya untuk bahan evaluasi.
Baca juga : Kaltara Bakal Jadi Provinsi Pertama Buat Perda Tentang Kerugian Akibat PencemaranÂ
Tim pansus sudah bertemu langsung dengan Kepala Sekolah dan meminta untuk ikut mengawasi, karena proyek ini menggunakan pola Swakelola yang bertanggungjawab adalah kepala sekolah masing-masing.
Dikesempatan itu, Jufri juga mengaku sempat mengingatkan kepada kepala sekolah, bahwa yang menggunakan bangunan adalah mereka. Oleh sebab itu, peran kepala sekolah dalam hal pengawasan sangat penting untuk menjaga kualitas pekerjaan bangunan.
Sementara itu, di Kabupaten Tana Tidung (KTT) tim pansus mengaku puas dengan hasil pekerjaannya yang dianggarkan dari pemerintah provinsi. Diantaranya jalan sepanjang 380 meter di daerah transmigrasi, sudah diaspal dan hasilnya cukup bagus. Termasuk pembangunan siring penahan longsor, sesuai harapan.
Secara terpisah Dinas Pendidikan Provinsi Kaltara melalui Penanggungjawab Pelaksanaan Kegiatan (PPK) Darsono saat dikonfirmas mengatakan bahwa pembangunan SMKN 2 dan SMKN Sehati telah dilaksanakan sesuai RAB dan gambar.
Baca juga : Tindaklanjutin LKPj Pemprov Kaltara, DPRD Bentuk Pansus untuk Rumuskan Rekomendasi
Terkait dengan adanya tehel keramik pecah, itu terjadi karena pada saat melakukan pembersihan ketika pekerjaan sudah selesai. Selain itu, juga adanya penurunan tanah.
“Tapi kerusakan ini akan segera akan di perbiki. Untuk pekerjaan pelaster telah dilakukan sesuai dengan prosedur yakni plaster dikerjakan dengan memakai alat dan ditimbang keselarasannya,†ujar Darsono.
Kalau untuk siku bangunan lanjutnya, menyesuaikan kondisi tanah. “Tapi secara kualitas menurut saya selaku PPK sudah saya awasi dan sesuai,†bebernya.
Mengingat bangunan ini nanti akan dipergunakan anak-anak atau para siswa di Malinau tentu dengan itu ia selalu mengingatkan supaya kualitas bangunan yang diutamakan.(**)