TARAKAN – Munculnya sekelompok orang yang menamakan diri parpol koalisi non parlemen kotak kosong di tengah konstelasi calon tunggal Pilkada Tarakan, menuai respons santai dari tim parpol koalisi pengusung Khairul – Ibnu Saud.
Ketua tim parpol koalisi Kharisma, Herman Hamid, tak terlalu ambil pusing dengan adanya gerakan tersebut.
“Kalau saya menanggapi, hidup ini adalah pilihan, di dalam politik juga kita diberikan ruang oleh undang-undang untuk memilih. Bagi saya dan parpol koalisi itu Hak mereka sebagai warga negara. Tapi kami parpol koalisi, 10 parpol parlemen dan 3 parpol non parlemen sangat optimis Kharisma kembali akan memimpin kota Tarakan,” ujarnya.
Baca juga : Gerakan Kotak Kosong Himpun Relawan
Menurut Herman Hamid, parpol koalisi saat ini fokus pada kerja pemenangan Kharisma. Diantaranya dalam mensosialisasikan program kerja dan visi misi Kharisma di kontestasi Pilkada Tarakan 2024. Sebagai calon tunggal, Kharisma memiliki tawaran yang jelas soal apa yang akan dilakukan untuk masyarakat dan kota Tarakan.
“Kami pasti juga berjuang, all out, begitu juga dengan relawan. Khusus kami yang di parlemen (DPRD) tentunya ada harapan masyarakat yang harus diperjuangkan. Calonnya jelas, programnya jelas, visi misinya jelas untuk masyarakat 5 Tahun ke depan. Itulah yang akan kami kawal, itu yang kami perjuangkan agar terealisasi. Tujuannya untuk kesejahteraan masyarakat,” imbuh Herman Hamid.
Tim parpol koalisi Kharisma juga merasa tidak terganggu dengan adanya gerakan lain. Dalam Pilkada Tarakan 2024, Herman Hamid menilai, kotak kosong bukanlah pilihan ideal bagi masyarakat.
Baca juga : DPRD Tarakan Jadwalkan Temui Kemendagri dan BKN Terkait Polemik Pembatalan Jabatan 57 ASNÂ
Hemat saya itu (kotak kosong) tidak ideal. Kemana masyarakat ke depannya harus mengadukan harapannya. Kami yakinkan kami tidak terganggu 100 persen dengan gerakan kotak kosong. Kami menghargai mereka punya cara, kami juga punya cara,” terang Herman Hamid.
Herman Hamid juga menegaskan, mesin parpol khususnya melalui anggota DPRD yang memiliki basis konstituen akan mulai bergerak massif setelah tahapan penetapan paslon. Tim parpol koalisi telah menyatukan komitmen untuk memenangkan pasangan Kharisma di Pilkada Tarakan.
“Saat ini kami masih slow, karena kami baru selesai orientasi, kami harus menyelesaikan alat kelengkapan dewan, masih harus berkomunikasi kepada DPP terkait teknis persiapan. Selesai penetapan paslon nanti 22 September, mesin semua akan all out,” pungkasnya. (*)