TARAKAN – Ibrahim Ali kembali mendapatkan kepercayaan sebagai formatur tunggal dan memimpin Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Amanat Nasional (PAN) Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) untuk periode 2025-2030.
Keputusan ini diumumkan dalam Musyawarah Wilayah (Muswil) III PAN Kaltara yang berlangsung secara daring melalui Zoom dan terhubung dengan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PAN di Hotel Paradise, Kota Tarakan, Minggu (27/4/25).
Dalam sambutannya usai terpilih, Ibrahim Ali menyampaikan rasa syukur atas kelancaran proses musyawarah yang berjalan secara mufakat. Ia menyatakan amanah ini sebagai sebuah kepercayaan dan tanggung jawab besar untuk memajukan partai di Kaltara.
“Alhamdulillah proses muswil telah dilaksanakan secara bersama, musyawarah mufakat dan menyatakan bahwa formatur diberikan kepada saya lagi,” ujarnya.
“Saya atas nama pribadi atas amanah ini, disatukan sisi menyatakan sebagai amanah dan beban kepercayaan untuk memajukan partai menjadi PR kita semua,” tambahnya.
Ibrahim Ali juga menyampaikan pesan dari Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan yang menekankan pentingnya kehadiran kader dalam menyukseskan partai pada Pemilu 2029 mendatang. Ia mengenang perjalanan politiknya, mulai dari menjabat sebagai Ketua DPRD hingga terpilih menjadi Bupati KTT pada Pilkada 2020.
“Ketum selalu berpesan, kader PAN harus hadir dan mensukseskan PAN di Pemilu 2029. Saya bukan siapa-siapa yang hanya menjadi ketua DPRD dan memerintah saya untuk maju di pilkada KTT 2020 dan Alhamdulillah menang. Ketum memerintah saya menjadi Ketua DPW dan dia yakin bahwa saya bisa membesarkan PAN di Kaltara,” ungkapnya.

Menatap kepemimpinan periode keduanya, Ibrahim Ali telah menyiapkan berbagai program untuk meningkatkan perolehan kursi PAN di Kaltara. Ia menekankan pentingnya kerja sama seluruh kader untuk mencapai target tersebut.
“Dikepemimpinan kedua ini, sudah disiapkan program-program untuk meningkatkan perolehan kursi PAN. Makanya saya gak bisa kerja sendiri tanpa kerja keras kita semua kader PAN,” tegasnya.
Lebih lanjut, Ibrahim Ali menyoroti persaingan politik pasca Pilkada 2024, terutama di Kabupaten Tana Tidung (KTT). Ia menilai bahwa KTT menjadi barometer bagi kekuatan PAN di Kaltara menjelang Pemilu 2029.
“Saya meyakini pasca pilkada 2024, diantara 4 kabupaten kota, yang paling seru di KTT. Bahwa PAN di Kaltara itu mau dihabiskan. Karena barometernya Bupati Tana Tidung. Kalau di KTT tumbang, maka PAN juga akan tumbang di Pemilu 2029. Makanya kita harus bangkit, dan berjuang bersama insya Allah PAN akan besar di Kaltara,” katanya.
Ibrahim Ali juga memaparkan target perolehan kursi PAN di berbagai wilayah Kaltara. Ia menargetkan peningkatan kursi di Tarakan, Tana Tidung, Bulungan, Nunukan, dan pecah telur di Malinau.
Untuk di Tarakan, ia menginstruksikan kader PAN agar bekerja keras meningkatkan kursi di empat daerah pemilihan dengan target minimal meraih pimpinan dewan pada Pemilu 2029. Selain itu, ia juga menargetkan PAN dapat masuk ke ranah eksekutif di Bulungan pada Pemilu 2029.
“Di KTT jumlah kursi meningkat, di Bulungan tetap, di Tarakan perintahkan teman-teman agar turun ditingkatkan ada 4 dapil kita target minimal Pimpinan di 2029. Bulungan target saya berani masuk di eksekutif di 2029 dan itu akan menjadi peluang kita. Kita tidak bisa berpuas diri, berpuas hati, untuk memajukan PAN di Kaltara,” pungkasnya.
Diketahui, Muswil PAN ini dilaksanakan secara serentak di tiga provinsi, yaitu Kaltara, Lampung, dan Sulawesi Barat (Sulbar).(**)