TARAKAN, Fokusborneo.com – Kondisi Pelabuhan Tengkayu 1 Kota Tarakan yang dinilai semrawut menjadi sorotan tajam Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara).
Dalam rapat gabungan komisi yang digelar di Hotel Tarakan Plaza, Kamis (13/11/25), DPRD mendesak adanya evaluasi total dan berkala terhadap pengelolaan pelabuhan utama tersebut.
Rapat yang dipimpin Wakil Ketua DPRD Kaltara, Muddain, ini menghadirkan stakeholder terkait, termasuk Pjs. Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Kaltara, Bustan, serta perwakilan dari Dinas PUPR-Perkim, Dinas Perhubungan, dan UPTD Pelabuhan Tengkayu 1.
Desakan evaluasi secara spesifik disampaikan Anggota Komisi I DPRD Kaltara, Hamka. Ia menekankan buruknya pelayanan di Pelabuhan Tengkayu 1 terjadi akibat tidak adanya mekanisme evaluasi yang konsisten.
”Pelayanan di pelabuhan Tengkayu 1 kita kepada masyarakat kita sendiri harus jadi fokus. Saya minta ada evaluasi setiap bulan. Jadi ada perbaikan,” tegas Hamka.
Hamka menyebut, evaluasi rutin agar pelayanan publik berjalan baik tidak kembali semrawut.
Menanggapi kritik tersebut, Pjs. Sekdaprov Kaltara, Bustan, mengakui evaluasi dari pihaknya sebenarnya sering dilakukan, baik melalui rapat formal maupun grup koordinasi. Namun, ia jujur mengakui kelemahan utama ada pada tataran implementasi di lapangan.
”Kalau dibilangnya evaluasi, ada evaluasi kita. Tinggal memang tataran implementasi yang lemahnya di sini,” ujar Bustan.
Bustan bahkan menceritakan pengalaman pribadinya yang merasakan langsung kesemrawutan saat menjadi penumpang reguler, seperti rebutan tempat duduk di speedboat. Ia pun mengusulkan solusi sederhana seperti penerapan nomor tempat duduk.
Di sisi lain, Anggota Komisi IV, Muhammad Hatta, menyoroti soal anggaran dan solusi teknis. Ia mengusulkan alur penumpang agar terfokus masuk melalui koridor.
Menurutnya, langkah ini tidak hanya menertibkan penumpang tetapi juga dapat sekaligus menata Pedagang Kaki Lima (PKL).
”Supaya para calon penumpang ini masuk lewat koridor, sehingga pedagang PKL juga bisa ditertibkan. Itu supaya tidak ada alasan mereka lagi bahwa tidak ada yang belanja,” jelas Hatta.
Menutup rapat, Pjs. Sekdaprov Bustan berkomitmen untuk segera melakukan evaluasi dan perbaikan pasca-pertemuan tersebut. Ia menargetkan akan ada perubahan signifikan yang bisa dirasakan publik pada Januari tahun mendatang.
”Saya mau setelah pertemuan ini lakukan evaluasi perbaikan. Insya Allah mungkin di Januari, di tahun baru semua sudah dibenahi,” pungkasnya.(**)














Discussion about this post