TARAKAN – Tren peningkatan jenis penyakit hewan yang dapat membahayakan tidak saja bagi hewan namun juga bagi kesehatan manusia dan pelestarian sumber daya alam hayati. Kepala Karantina Pertanian Tarakan, Ahmad Alfaraby menyebutkan bahwa berdasarkan data bidang kepatuhan Karantina Tarakan, lalu lintas daging kerbau beku yang dilakukan secara ilegal di jalur perbatasan mengalami peningkatan.
“Di tahun 2018 terdapat 2 kali penahanan produk daging ilegal (1,3 ton) dan meningkat di tahun 2019 menjadi 7 kali penahanan (3,9 ton),†ungkapnya.
Menurut Alfaraby, daging impor asal Malaysia dengan harga yang lebih ekonomis dibanding harga daging lokal menjadi daya tarik tersendiri. Namun sayangnya faktor potensi membawa sumber penyakit yang dapat membahayakan baik bagi pelestarian hewan dan kesehatan manusia seringkali diabaikan.
“Untuk mengantisipasi hal tersebut Karantina Pertanian Tarakan selain terus melakukan edukasi kepada masyarakat di wilayah perbatasan juga menerapkan pengetatan pengawasan dan monitoring di daerah yang menjadi jalur distribusi hewan ternak tersebut,†bebernya.
Penegakan hukum dan tindakan karantina 3P (Penahanan, Penolakan dan Pemusnahan). dilakukan bekerjasama dengan instansi terkait lainnya.
“Tindakan karantina 3P yang telah dilakukan di wilayah kerjanya sepanjang Januari hingga Oktober 2019 sebanyak 210 kali. Angka ini meningkat tajam sebanyak 70% dibandingkan tahun 2018 pada periode yang sama sebanyak 123 kali,†jelasnya.
Pada kesempatan yang sama, Suryo Irianato Pelaksana Harian Kepala Pusat Kepatuhan, Kerjasama dan Informasi Perkarantinaan menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap instansi terkait atas kerjasamanya dalam turut menjaga pelestarian sumber daya alam hayati.
Pihaknya akan secara terus menerus meningkatkan sarana, prasarana dan juga SDM di bidang pengawasan. Penerapan kebijakan Maximum Biosecurity melalui penerapan prosedur importasi hewan dan produk asal hewan juga terus diperkuat.
“Kita jaga bersama status kesehatan dan keamanan hewan dan tumbuhan, agar produk pertanian kita tetap lestari, aman dikonsumsi dan juga laris di pasar ekspor. tutup Suryo. (**/aii/iik)
                                
			
                                
                                
                                
                                
                                
                                













Discussion about this post