BALIKPAPAN, – Berbagai aksi nyata dilakukan untuk mengatasi permasalahan sampah di berbagai lokasi strategis, dalam rangka memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2025.
Kegiatan ini mencakup 8 aksi peduli sampah yang telah berlangsung di kawasan mangrove, pasar, desa, dan pantai. Nantinya, program ini akan merambah ke kampus dan sekolah sebagai bagian dari edukasi berkelanjutan.
“Kegiatan ini telah memasuki tahun keempat dengan lokasi berbeda setiap tahunnya. Tahun lalu, aksi difokuskan di kawasan pantai, sementara tahun ini lebih luas dengan penekanan pada area mangrove yang memiliki ekosistem rentan,†kata Kepala Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion (P3E) Kalimantan, Fitri Harwati dalam kegiatan aksi bersih kawasan mangrove Margomulyo, Kamis (27/2/2025).
Ia menambahkan, Mangrove adalah ekosistem yang sangat penting dan harus dijaga. Selain sebagai habitat berbagai biota, kawasan ini juga memiliki nilai ekonomi yang bisa dimanfaatkan, seperti untuk budidaya udang.
“Tapi, pencemaran dari sampah, terutama yang terbawa arus sungai ke laut, harus dicegah agar ekosistem ini tetap lestari,” katanya lagi.
Selain aksi bersih-bersih, program ini juga didukung oleh penyusunan roadmap pengelolaan sampah, yang akan menjadi acuan bagi pemerintah kabupaten, kota, dan provinsi.
Roadmap ini mencakup pengelolaan sampah dari hulu ke hilir, mulai dari pemilahan sampah rumah tangga, pengelolaan di TPS 3R, hingga pemrosesan residu di TPA dengan pendekatan teknologi agar tidak terjadi penumpukan sampah.
Sementara itu, Environment Section Head PT KPI RU 5, Martanti turut mengungkapkan peran aktif Pertamina dalam mendukung program ini dengan menyerahkan bantuan berupa 30 gerobak sampah.
“Kami harapkan dapat memperkuat sistem pengelolaan sampah di Balikpapan dan daerah lainnya. Karena kami berkomitmen untuk mendukung program lingkungan hidup ini, tidak hanya di Balikpapan tetapi juga di seluruh Indonesia melalui Pertamina Group. Bantuan ini adalah bagian kecil dari upaya bersama untuk menjaga kebersihan dan keberlanjutan lingkungan,” ungkap Martanti.
Aksi peduli sampah ini juga melibatkan berbagai elemen, termasuk forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda), aparat keamanan seperti TNI AU, TNI AL, dan kepolisian, serta masyarakat setempat.
Dengan adanya peran serta berbagai pihak, diharapkan kesadaran akan pentingnya pengelolaan sampah semakin meningkat dan dapat diterapkan mulai dari rumah tangga. Sinergi yang kuat antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat, pengelolaan sampah yang lebih berkelanjutan di Indonesia dapat terwujud.
Sebagai langkah lanjutan, pemerintah daerah bersama stakeholder terkait akan terus mendorong pembentukan bank sampah unit dan bank sampah induk untuk mengurangi sampah yang langsung dibuang ke TPS. (*)
Discussion about this post