Menu

Mode Gelap

Ekonomi · 5 Mar 2020 17:56 WITA ·

Relatif Stabil, Inflasi Kaltara Februari 2020 Hanya 0,003 Persen


					Aktifitas Pasar Beringin Tarakan, Kaltara. Poto: Fokusborneo.com Perbesar

Aktifitas Pasar Beringin Tarakan, Kaltara. Poto: Fokusborneo.com

TARAKAN – Selama Februari 2020, Kota Tarakan mengalami deflasi sebesar -0,25% (mtm). Sedangkan Kota Tanjung Selor mengalami inflasi sebesar 1,04% (mtm).  Dengan kondisi tersebut, Kalimantan Utara pada Februari 2020 tercatat mengalami inflasi sebesar 0,003% (mtm).

Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kaltara Yusrizal mengatakan, hal ini sejalan dengan pola historis di awal tahun yang relatif stabil dengan tendensi mengalami deflasi. Inflasi yang didorong oleh adanya penurunan komoditas angkutan udara di tengah adanya tekanan pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau.

width"300"

Berdasarkan perkembangan tersebut, inflasi tahunan Provinsi Kaltara pada periode Februari 2020 sebesar 0,01% (yoy) atau berada di bawah kisaran sasaran inflasi 3,0% ±1% (yoy).

width"300"

“Rendahnya inflasi Provinsi Kaltara pada bulan Februari 2020, bersumber dari terkendalinya kelompok transportasi di tengah adanya tekanan kelompok lain. Kelompok transportasi tercatat deflasi sebesar -3,77%,” kata Yusrizal, Rabu (4/2/20).

Sementara itu, kelompok lainnya yaitu makanan, minuman, dan tembakau serta perumahan, listrik, air dan bahan bakar mengalami inflasi masing-masing sebesar 1,14% (mtm) dan 0,29% (mtm).

“Kelompok makanan, minuman dan tembakau pada bulan Februari 2020, mengalami inflasi sebesar 1,14% (mtm). Lima komoditas yang memberikan andil inflasi bulanan (mtm) antara lain cabai rawit (0,21%), bawang merah (0,06%), air kemasan (0,06%), bawang putih (0,06%) dan ikan layang (0,05%),” tambahnya.

width"400"

Sedangkan komoditas yang memberikan andil deflasi bulanan (mtm) terbesar, yaitu bayam (-0,15%), kangkung (-0,10%), jagung manis (-0,02%), sawi hijau (-0,02%), dan kacang panjang (-0,01%).

“Di sisi lain, komoditas ikan segar khususnya ikan layang mengalami kenaikan dipengaruhi rendahnya pasokan di tengah permintaan masyarakat yang relatif meningkat. Serta seiring dampak cuaca yang relatif ekstrem di wilayah pemasok ikan layang di Kaltara, yaitu wilayah Kalimantan Timur,” bebernya.

Secara tahunan, kelompok makanan, minuman, dan tembakau mencatat deflasi sebesar -1,00% (yoy).

“Kelompok makanan, minuman, dan tembakau khususnya cabai rawit, bawang merah, dan bawang putih mengalami kenaikan dipengaruhi oleh adanya gangguan pasokan di sentra produksi, ditambah dengan adanya gangguan cuaca di wilayah Kaltara. Adapun secara tahunan, kelompok makanan, minuman, dan tembakau tercatat inflasi sebesar 2,27% (yoy),” terangnya.

Sementara itu, kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas, Dan Bahan Bakar Lainnya pada bulan Februari 2020 tercatat sedikit mengalami peningkatan. Secara tahunan, kelompok tersebut mencatat inflasi sebesar 0,73% (yoy).

“Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas, Dan Bahan Bakar Lainnya pada bulan Februari 2020 mengalami inflasi sebesar 0,29% (mtm). Komoditas utama penyumbang inflasi adalah kayu balokan. Komoditas kayu balokan memberikan andil inflasi 0,03% (mtm) sehubungan dengan meningkatnya penggunaan kayu untuk membuat bangunan dan renovasi rumah di wilayah Kaltara,” jelasnya.

Meskipun demikian, terdapat komoditas yang menjadi andil penahan inflasi tersebut, yaitu penurunan tarif bensin dengan andil deflasi sebesar -0,02%. Secara tahunan, kelompok tersebut mengalami inflasi sebesar 0,29% (yoy).

Terjaganya harga pada bulan Februari 2020 utamanya didorong terkendalinya kelompok transportasi khususnya tarif angkutan udara. Penurunan tarif terjadi pada bulan Februari paska tingginya tarif tersebut pada momen Natal dan Tahun Baru ditambah adanya penurunan demand di masyarakat akibat Covid-19.

“Ke depan, inflasi akan tetap dijaga sehingga berada pada sasaran inflasi 2020, yaitu 3,0±1. Untuk itu, koordinasi antara Pemerintah, Bank Indonesia dan lembaga terkait yang tergabung dalam Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) terus diperkuat dalam menghadapi sejumlah risiko yang dapat mendorong kenaikan harga,” tutup Yusrizal. (*/mt)

Print Friendly, PDF & Email
Artikel ini telah dibaca 58 kali

blank badge-check

Redaksi

blank blank blank blank
Baca Lainnya

Selama Ramadhan Hingga Lebaran, Stok BBM di SPBU Dipastikan Terpenuhi

29 Maret 2024 - 12:36 WITA

blank

Tarif Listrik April-Juni 2024 Tetap, Pemerintah Perhatikan Daya Beli Masyarakat dan Dukung PLN Jaga Mutu Pelayanan

29 Maret 2024 - 11:55 WITA

blank

PLN EPI Gandeng Konsorsium Indokorea Gas Kembangkan Infrastruktur Midstream LNG di Nusa Tenggara

29 Maret 2024 - 08:19 WITA

blank

Disperindagkop Tana Tidung Bersama Bulog Manfaatkan Rumah Pangan Kita untuk Operasi Pasar Murah

29 Maret 2024 - 07:46 WITA

blank

Ada Upaya Penipuan Mengatasnamakan Rekrutmen Bersama BUMN, PLN Imbau Waspadai Pungli dan Cermati Informasi

28 Maret 2024 - 21:07 WITA

blank

Minggu 3 Puasa, Ini Daftar Harga Beras di Distributor

28 Maret 2024 - 12:04 WITA

blank
Trending di Ekonomi