• About Us
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
Fokus Borneo
Advertisement
  • Beranda
  • Nasional
  • Advetorial
    • Pemprov Kaltara
    • Pemkot Tarakan
    • Pemkab Bulungan
    • Pemkab Nunukan
    • Pemkab Malinau
    • Pemkab Tana Tidung
    • Pemkot Balikpapan
    • KPH Tarakan
  • Daerah
  • TNI Polri
  • IKN
  • Kriminal
  • Politik
    • Parlemen
  • Rubrik
    • Ekonomi
    • Pendidikan
    • Olah Raga
    • Sosial Budaya
    • Hiburan
    • Energi
  • Opini
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Nasional
  • Advetorial
    • Pemprov Kaltara
    • Pemkot Tarakan
    • Pemkab Bulungan
    • Pemkab Nunukan
    • Pemkab Malinau
    • Pemkab Tana Tidung
    • Pemkot Balikpapan
    • KPH Tarakan
  • Daerah
  • TNI Polri
  • IKN
  • Kriminal
  • Politik
    • Parlemen
  • Rubrik
    • Ekonomi
    • Pendidikan
    • Olah Raga
    • Sosial Budaya
    • Hiburan
    • Energi
  • Opini
No Result
View All Result
Fokus Borneo
No Result
View All Result
  • Nasional
  • Advetorial
  • Daerah
  • TNI Polri
  • IKN
  • Kriminal
  • Politik
  • KPH Tarakan
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Olah Raga
  • Sosial Budaya
  • Travel
  • Energi
  • Hiburan
  • Opini
Home Opini

Tarakan dan Memori Perang Dunia II: Mengubah Luka Menjadi Pesona

by Redaksi
23 Agustus 2025 18:15
in Opini
A A
0

Subono Samsudi Bersama Cucu. Foto: ist

“Mengemas jejak perang dan migas Tarakan sebagai daya tarik wisata sejarah”

Tarakan adalah pulau kecil dengan sejarah besar. Tidak banyak yang menyadari bahwa kota di utara Kalimantan ini pernah menjadi rebutan dalam Perang Dunia II. Ladang minyak yang melimpah menjadikan Tarakan sebagai sasaran strategis Jepang pada Januari 1942 dan Sekutu pada Mei 1945. Tak berlebihan jika Tarakan dijuluki sebagai “The Pearl Harbor of Indonesia.”

Jejak sejarah itu masih bisa kita temukan hingga kini. Ada Museum Perang Dunia II dan Sejarah Migas, situs bunker Jepang, wash tank yang tersenggol bom, menara minyak tua, dan tentu saja Tarakan War Cemetery di kompleks Kodim 0907 yang menjadi tempat peristirahatan terakhir 225 prajurit Australia dari Brigade ke-26, Divisi ke-9, yang gugur dalam operasi perebutan kembali Tarakan.

Sayangnya, kekayaan sejarah ini belum tergarap optimal. Padahal, banyak kota di dunia yang berhasil menjadikan luka perang sebagai daya tarik edukasi dan refleksi. Hiroshima, misalnya, kini dikenal sebagai pusat wisata perdamaian. Normandy di Prancis menjelma menjadi destinasi sejarah D-Day yang mendatangkan jutaan turis tiap tahun.

Potensi City Tour Sejarah

Potensinya jelas ada. Tarakan memiliki kombinasi unik: sejarah Perang Dunia II yang berskala global, jejak migas sebagai motor kolonialisme dan perang, serta komunitas lokal seperti Tarakan Tempo Doeloe yang siap menghidupkan memori sejarah. Tinggal bagaimana kita mengemasnya menjadi city tour tematik yang terintegrasi.

Bayangkan sebuah paket wisata sehari penuh: dimulai dari Museum PD II, lanjut ke bekas sumur minyak tua di Pamusian, mengunjungi bunker Jepang, refleksi di Tarakan War Cemetery, lalu ditutup dengan berkeliling kota lama sambil mendengar kisah Tarakan tempo dulu. Semua ini bisa disajikan dengan narasi yang menyentuh – tentang perang, migas, dan perjalanan Tarakan dari masa lalu hingga kini.

Nama Ganda, Memori Ganda

Salah satu ide kreatif adalah memberi nama ganda pada jalan atau lokasi penting terkait Perang Dunia II. Praktik ini umum di banyak kota dunia. Misalnya, sebuah jalan tetap memakai nama nasional, tetapi ditambah penanda historis.

Mengapa tidak dicoba di Tarakan? Misalnya:

Jalan Yos Sudarso diberi tambahan penanda “Allied Landing Road” karena dekat dengan lokasi pendaratan Sekutu 1945.

Lokasi Tarakan War Cemetery diberi papan nama tambahan “Australian Memorial Park”.

Sebuah taman kota dinamai ganda: nama Indonesia saat ini plus “Brigade 26 Park”.

Dengan begitu, identitas lokal tetap terjaga, tetapi warisan sejarah global juga hadir. Generasi muda dan wisatawan asing akan lebih mudah memahami kaitan Tarakan dengan sejarah dunia.

Nilai Edukasi dan Ekonomi

Wisata sejarah bukan sekadar untuk turis. Lebih dari itu, ini adalah upaya menjaga memori kolektif. Anak-anak Tarakan bisa belajar bahwa kota mereka pernah menjadi panggung pertempuran global. Dari sisi ekonomi, city tour sejarah bisa melengkapi wisata alam Tarakan. Wisatawan yang datang untuk mangrove, bekantan, atau kuliner laut bisa menambah pengalaman dengan tur singkat tentang Perang Dunia II.

Penutup

Tarakan tidak boleh hanya dikenang sebagai kota minyak atau pintu gerbang utara Indonesia. Ia harus dihidupkan kembali sebagai kota sejarah dunia global historical city. Dengan mengemas jejak Perang Dunia II, mengaktifkan komunitas lokal, dan mengadopsi ide kreatif seperti nama ganda pada jalan atau monumen, Tarakan bisa menjadi destinasi unik yang menyatukan masa lalu dan masa depan.

Seperti mutiara yang sempat redup, Tarakan berpeluang kembali bersinar – kali ini sebagai mutiara sejarah dan perdamaian di jalur utara Indonesia. Allahu A’lam.

Tentang Penulis

Subono Samsudi, lulusan Teknik Geologi ITB dan Magister Studi Pembangunan ITB. Pernah bekerja di Departemen Pertambangan dan Energi serta Kementerian Lingkungan Hidup. Di Tarakan, ia pernah menjabat sebagai Kepala Bapedalda, Kadis Lingkungan Hidup & SDA, Kadis Kebersihan & Pertamanan, Kadis Perindagkop & UMKM, dan Kadinkes. Kini aktif di bidang sosial sebagai Ketua Komunitas Mantap Indonesia, Tarakan.

Baca Juga

Ketika Trump dan Prabowo Bicara di PBB: Dua Paradigma Iklim yang Bertolak Belakang

Komitmen Penguatan LCT dengan Tiongkok: Langkah Strategis dalam Meningkatkan Hubungan Ekonomi Bilateral

Aviary Enggang: Ikon Baru Konservasi dan Wisata Tarakan

Demo Damai, Cermin Kedewasaan Bangsa

Tags: borneoHeadlineKaltaraOpiniPerang Dunia IISubono SamsudiTarakanwisata
ShareTweetSendShareSend

Berita Lainnya

Ketika Trump dan Prabowo Bicara di PBB: Dua Paradigma Iklim yang Bertolak Belakang
Opini

Ketika Trump dan Prabowo Bicara di PBB: Dua Paradigma Iklim yang Bertolak Belakang

29 September 2025 07:38
Komitmen Penguatan LCT dengan Tiongkok: Langkah Strategis dalam Meningkatkan Hubungan Ekonomi Bilateral
Ekonomi

Komitmen Penguatan LCT dengan Tiongkok: Langkah Strategis dalam Meningkatkan Hubungan Ekonomi Bilateral

12 September 2025 21:54
Opini

Aviary Enggang: Ikon Baru Konservasi dan Wisata Tarakan

12 September 2025 10:19
Opini

Demo Damai, Cermin Kedewasaan Bangsa

2 September 2025 10:48
Opini

Pleno Tanpa Makna

27 Agustus 2025 21:40
Kemerdekaan Tanpa Kepalsuan
Opini

Kemerdekaan Tanpa Kepalsuan

16 Agustus 2025 08:49
Next Post

HUT Pramuka di Nunukan, Rahmawati Ajak Perkuat Sinergi untuk Indonesia Emas

Desak PWI Kaltara Laksanakan Pleno Pembenahan Organisasi, PWI Bulungan: Kepentingan Organisasi di Atas Kepentingan Pribadi

Target dan Harapan DPW PAN Kaltara di HUT ke-27

Target dan Harapan DPW PAN Kaltara di HUT ke-27

Discussion about this post

Ikuti Kami

Ikuti Kami

Berita Terlaris

  • PSHT Turut Meriahkan Pawai Budaya, Bawa Ratusan Anggota Tampilkan Seni Bela Diri Tradisional

    PSHT Turut Meriahkan Pawai Budaya, Bawa Ratusan Anggota Tampilkan Seni Bela Diri Tradisional

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Permendagri 23/2024, BUMD Air Minum Wajib Kontribusi Layanan Publik Tidak Hanya Keuntungan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • PDAM Tarakan Sambut Permendagri Baru, Gaji Direksi Hingga Pegawai Kini Berbasis Pendapatan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Penurunan Dana Bagi Hasil Jadi Sorotan APPSI, Kaltim Salah Satu Daerah Paling Terdampak

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Festival Irau ke-11 Dibuka, DPRD Tarakan Apresiasi Upaya Malinau Lestarikan Tradisi dan Seni Lokal

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Fokus Borneo

Ikuti Kami

Rubrik

  • Advetorial
  • Daerah
  • Derap Nusantara
  • Ekonomi
  • Energi
  • Fokus
  • Hiburan
  • IKN
  • KPH Tarakan
  • Kriminal
  • Kuliner
  • Nasional
  • Olah Raga
  • Opini
  • Otomotif
  • Parlemen
  • Pemkab Bulungan
  • Pemkab Malinau
  • Pemkab Nunukan
  • Pemkab Tana Tidung
  • Pemkot Balikpapan
  • Pemkot Tarakan
  • Pemprov Kaltara
  • Pendidikan
  • Politik
  • Sosial Budaya
  • TNI Polri
  • Travel
  • Video

Recent News

Kontingen Kaltara Unjuk Gigi di PON Bela Diri 2025 Kudus

12 Oktober 2025 20:48

Brigif TP 85/BTC dan Polsek Tanjung Isuy Bersinergi Dukung Program Ketahanan Pangan di Kutai Barat

12 Oktober 2025 20:39
  • About Us
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© 2025 PT KITA MEDIA GROUP

No Result
View All Result
  • Nasional
  • Advetorial
    • Pemprov Kaltara
    • Pemkot Tarakan
    • Pemkab Bulungan
    • Pemkab Nunukan
    • Pemkab Malinau
    • Pemkab Tana Tidung
    • Pemkot Balikpapan
  • Daerah
  • TNI Polri
  • IKN
  • Kriminal
  • Politik
    • Parlemen
  • KPH Tarakan
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Olah Raga
  • Sosial Budaya
  • Travel
    • Kuliner
  • Energi
  • Hiburan
  • Opini

© 2025 PT KITA MEDIA GROUP