TARAKAN – Kritisi soal pengelolaan sampah, siswi SMA Muhammadiyah Kota Tarakan Adinda Ramadhani datangi DPRD Kota Tarakan untuk menyampaikan solusi. Adinda berharap, kedepan pengelolaan sampah di Kota Tarakan bisa lebih baik lagi demi menjaga kebersihan lingkungan.
Kedatangan siswa kelas 3 SMA Muhammadiyah ke Kantor wakil rakyat, diterima anggota Komisi 2 DPRD Kota Tarakan. Adinda datang ke Kantor DPRD, atas kemauan sendiri.
“Luas wilayah Tarakan yang hanya 250 Kilometer tidak begitu luas, tapi kena masih ada saja ditemukan sampah. Bahkan saya lihat sendiri di daerah pesisir, ke kota juga ke TPA, masih banyak sampah ini perlu diselesaikan,” kata Adinda saat diwawancarai Fokusborneo.com usai rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi 2 DPRD Kota Tarakan, Selasa (12/10/21).

Pemasalahan sampah ini, dijelaskan Adinda perlu diselesaikan karena Kota Tarakan tidak hanya ingin mewujudkan smart city tetapi juga green city. Makanya permasalahan sampai ini, perlu di kelola dengan baik.



“Sampah paling banyak ditemui anorganik atau plastik yang susah terurai, itu perlu diperhatikan karena lama terurai. Oleh karena itu, kita perlu cara lain yaitu dengan pengelolaan sampah merubah sampah dari barang tidak bernilai menjadi barang bernilai,” ujar Adinda.

Kurang baiknya pengelolaan sampah, dikatakan Adinda dampaknya membuat polusi tanah. Selain itu, keindahan Kota terganggu karena masih banyak ditemukan sampah berserakan.
“Solusi mengatasi sampah plastik hanya dengan pengelolaan sampah, karena sosialisasi tidak menimbulkan kesadaran masyarakat agar tidak buang sampah sembarangan. Cara satu-satunya kita perlu kerjasama dalam pengelolaan sampah, soalnya kalau cuma ditumpuk-tumpuk di TPA cuma akan menjadi tumpukan sampah saja,” tutur Adinda.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi 2 DPRD Kota Tarakan Muhammad Yusuf memberikan apresiasi kepada Adinda Ramadhani yang telah memberikan masukan dan saran dalam pengelolaan sampah kepada pemerintah. Apresiasi tersebut, disampaikan saat RDP antara DPRD bersama dengan pemerhati sampah, pelaku usaha sampah, Bagian Ekonomi Pemkot Tarakan, Dinas Perdangangan dan UMKM Kota Tarakan serta BRI.
“Penanganan sampah<span;> dipesisir, memang perlu ada kebijakan pemerintah untuk menumbuhkan kepedulian warga agar tidak membuang sampah sembarangan. Makanya kami memberikan beberapa rekomendasi kepada pemerintah dari hasil RDP tersebut,” jelas Yusuf Middu sapaan akrap Muhammad Yusuf.
Rekomendasi yang diberikan kepada pemerintah dikatakan Yusuf, diantaranya pertama, produk yang dihasilkan dari pengelola sampah, perlu ada kajian yang lebih dalam sehingga bisa diketahui sejauh mana tingkat kemanfaatan produk tersebut. Kedua, perlu adanya pembinaan dari Dinas terkait kepada pengelola sampah agar menghasilkan produk bernilai.
“BRI yang welcome untuk memberikan dukungan dan bantuan kepada para pengelola sampah supaya bisa produksi sampah menjadi barang bernilai, perlu diapresiasi. Sehingga sedikit demi sedikit sampah bisa berkurang di Kota ini,” beber Yusuf Middu.
Dalam pengelolaan sampah ini, DPRD akan memberikan dukungan. Apalagi ini mempunyai dampak terhadap kehidupan masyarakat. Salah satu tujuan, memperjuangkan penganggaran yang berkeadilan untuk kepentingan masyarakat.
“Sampah ini kan mempunyai dampak negatif dalam kehidupan masyarakat. Ketika kita tidak olahraga dengan baik, ketika kita tidak perhatikan itu, maka akan menjadi titik munculnya penyakit yang ada,” pesan Yusuf Middu.(Mt)