TARAKAN – Kepala Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 5 Kota Tarakan Tri Jumanto berharap sekolahnya bisa dibangun gedung 3 lantai. Hal ini, untuk memenuhi kekurangan ruang belajar (Rumbel) yang ada di SMPN 5 Kota Tarakan.
“Saya pernahkan mengusulkan ke pak Wali Kota tapi secara lisan. Kalau secara tertulis, kami baru mengusulkan untuk pembangunan kantin,” kata Tri Jumanto, Rabu (7/9/22).
Kedepan Tri Jumanto berharap, SMPN 5 Kota Tarakan bisa dibangunkan 3 lantai. Supaya para siswa bisa masuk pagi semuanya.
“Saat ini kami sedikit harus bekerja keras ya karena masuk pagi dan siang. Kalau masuk siang itu otomatis jam 2 harusnya sudah selesai, kita kerja kembali sampai jam 5,” jelas Tri Jumanto.
Menurutnya, apabila pembelajaran tatap muka bisa dilaksanakan pagi dengan didukung fasilitas yang ada, kemungkinan para siswa lebih nyaman dalam mengikuti pembelajaran.
“Usulan ini sebelum-sebelumnya sudah disampaikan dalam bentuk proposal. Bulan Ramadhan kemarin, saya juga menyampaikan ke pak Wali Kota secara langsung dan pak Wali Kota juga menyikapi setelah pembangunan SMPN 12 kemudian baru SMPN 5,” beber Tri Jumanto.

Harapannya pembangunan gedung baru 3 lantai SMPN 5 Kota Tarakan, segera terealisasi. Selain itu ditata agar lebih rapi dan akses jalannya bisa ditata.
“Di SMPN 5 itu total ada 864 siswa terdiri dari 27 kelas. Jadi 18 kelas masuk pagi dan 9 kelas masuk siang karena kekurangan kelas itu sejak sekolah ini berdiri 1986,” ucap Tri Jumanto.
Menanggapi usulan tersebut, Ketua Komisi 2 DPRD Kota Tarakan Muhammad Yusuf mengatakan melihat kondisi terus bertambahnya jumlah anak didik, memang sudah waktunya dibangun gedung baru karena adanya penambahan lokal.
“Ini perlu menjadi perhatian bersama baik pemerintah maupun DPRD. Di SMPN 5 ini masih dimungkinkan untuk dibangun gedung baru 3 lantai,” ujar Yusuf Middu sapaan akrap Muhammad Yusuf.
Keberadaan gedung baru, dikatakan Yusuf Middu tidak ada lagi siswa yang masuk siang. Sebab pembelajaran masuk siang dengan pagi, berbeda sekali. Masuk pagi memudahkan siswa untuk menyerah pelajaran yang diajarkan para guru.
“Disisi lain pembelajaran di siang hari berkurang, karena kalau difullkan akan sampai magrib. Memang sudah saatnya SMPN 5 diperhatikan dan diharapkan tahun depan bisa diwujudkan,” tutup politisi Nasdem.(Mt)





















Discussion about this post