TARAKAN – PKS Provinsi Kaltara Utara (Kaltara) tetap konsisten tolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Sebab kenaikan harga BBM ini, dampaknya sangat dirasakan masyarakat.
Hal itu disampaikan Anggota DPRD Provinsi Kaltara dari PKS Syamsuddin Arfah. Kenaikan harga BBM ini, menyebabkan semua harga baik kebutuhan pokok maupun yang lainnya ikut naik.
“Kan semuanya muaranya dari BBM. Kalau BBM naik gak mungkin semuanya gak naik,” kata Syamsuddin Arfah.

Menurutnya, kenaikan harga BBM ini kondisinya kurang tepat. Belum rakyat Indonesia pulih dari pandemi Covid-19, sudah dihantam dengan kenaikan harga BBM.
“Ini kondisinya sangat berat, baru rakyat kena Covid dihantam lagi dengan kenaikan harga BBM,” ujar pria yang juga menjabat Ketua MPW PKS Provinsi Kaltara.
Sebelum menaikan harga BBM, seharusnya pemerintah memikirkan dampaknya. Soalnya sangat memberatkan masyarakat khususnya nelayan di Kaltara.
“Kita berharap pemerintah hadir. Kalau pemerintah tidak hadir, lalu kepada siapa masyarakat mengadu,” pesan Syamsuddin Arfah.
Sebagai anggota DPRD, persoalan dampak kenaikan BBM ini, juga akan dibahas di DPRD Provinsi Kaltara dengan memanggil Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terbaik. Karena kenaikan BBM bukan hanya dirasakan para nelayan, tetapi juga transportasi baik laut maupun darat.
“Jadi mereka juga kesulitan. Belum lagi kuota BBM untuk speedboat reguler maupun non reguler, juga kekurangan ini akan coba dipertanyakan kepihak terkait khususnya Pertamina,” tutup Syamsuddin Arfah.(Mt)