Menu

Mode Gelap

Politik · 7 Jun 2024 23:08 WITA ·

Rawan Politik Uang dan Chaos, HMI Tarakan Ajak Semua Pihak Kawal PSU


					Ketua Bidang Hukum dan HAM HMI Cabang Tarakan Muhammad Arif. Foto : Ist Perbesar

Ketua Bidang Hukum dan HAM HMI Cabang Tarakan Muhammad Arif. Foto : Ist

TARAKAN – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Tarakan turut menanggapi atas putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang memerintahkan dilakukan pemungutan suara ulang (PSU) Dapil 1 Tarakan Tengah, Kota Tarakan.

Ketua umum HMI Cabang Tarakan Masaude melalui Ketua Bidang Hukum dan HAM, Muhammad Arif mengingatkan agar seluruh pihak berlapang dada dan menghormati putusan MK tersebut.

Kata Arif, saat ini seluruh pihak berkewajiban mengawal pelaksanaan PSU tersebut agar berjalan dengan tertib, lancar dan kondusif. Pelaksanaan PSU ini harus di pastikan berjalan sesuai dengan mekanisme dan menghindari kesalahan terulang kembali.

width"450"

“Kita sadar bahwa dalam putusan MK ini banyak pihak merasa keberatan. Tapi satu hal yang harus kita pahami putusan MK ini bersifat final dan mengingkat,” ujar Arif.

Baca Juga :Putusan MK Sifatnya Final, KPU Kaltara Monitoring Persiapan PSU di Tarakan

Arif menegaskan, pelaksanaan PSU kali ini harus bersih dari money politik dan terhindar akan terjadinya chaos. Menurutnya, pelaksanaan PSU rawan akan ditunggangi oleh praktik money politik serta potensi gangguan keamanan yang cukup tinggi sehingga seluruh pihak mulai dari masyarakat, KPU-Bawaslu, aparat keamanan hingga peserta pemilu harus mesti mengawal pelaksanaan PSU tersebut bejalan lancar.

“Pada umumnya ketika terjadi PSU angka money politik semakin tinggi dan angkanya gila-gilaan. Pihak-pihak yang merasa kalah kemarin akan memanfaatkan momentum ini supaya bisa terpilih meskipun harus mengeluarkan biaya yang besar. Selain itu, biasanya juga rawan terjadi gesekan-gesekan di akar rumput. Apa lagi kompetisi ini di mulai dari nol para peserta akan tarung bebas lagi,” tutur Arif.

Selain itu, Arif juga mengkritik KPU dan Bawaslu sehingga bisa terjadi PSU. Menurutnya, pelaksanaan pemilu beberapa waktu lalu seharusnya bisa dilaksanakan dengan cermat dan lebih hati-hati, sehingga PSU seperti ini tidak terjadi.

“KPU dan Bawaslu harusnya bisa lebih cermat dan hati-hati dalam memeriksa setiap dokumen para peserta pemilu. Sehingga bisa lebih di antisipasi dikemudian hari. PSU ini kan salah satu contoh kalau pelaksanaan pemilu kemarin terdapat masalah,” lanjut Arif.

Kendati begitu, Arif mengingatkan agar catatan permasalahan terkait PSU ini menjadi evaluasi bagi seluruh pihak, tidak hanya kepada KPU dan Bawaslu. Ia pun berpesan agar pelaksanaan Pilkada mendatang bisa dilaksanakan dengan matang dan cermat.

“Saat ini kita sedang menyambut Pilkada, tahapannya pun sudah berjalan. Jangan sampai permasalahan seperti ini terjadi lagi. Pemilu dan Pilkada ini kan pesta demokrasi rakyat jangan sampai justru terkesan bukan menjadi pesta tapi malah prahara. Intinya kita kawal sama-sama PSU ini sembari kita menyambut pelaksanaan Pilkada nanti secara lebih terhormat dan bermartabat,” pungkas Arif. (*)

Print Friendly, PDF & Email
Artikel ini telah dibaca 65 kali

blank badge-check

Redaksi

blank blank blank blank
Baca Lainnya

Tanggapan KPU Tarakan Soal Caleg Terpilih Diduga Gunakan Ijazah Palsu

27 Juli 2024 - 08:47 WITA

blank

Dilaporkan ke Bawaslu, Caleg Terpilih Dapil Tarakan Utara Diduga Gunakan Ijazah Palsu

27 Juli 2024 - 08:23 WITA

blank

Ketua Umum PSI Dukung Ibrahim Ali – Sabri

25 Juli 2024 - 20:14 WITA

blank

Pengesahan Raperda Penyelenggaraan Perlindungan Tenaga Kerja Tinggal Tunggu Hasil Harmonisasi dan Fasilitasi

24 Juli 2024 - 14:54 WITA

blank

Tak Kunjung Diajukan Pemerintah, Anggota DPRD Tarakan Pertanyakan Pembahasan APBD 2025

24 Juli 2024 - 08:10 WITA

blank

Hasan Basri – Teras Narang Terpilih Sebagai Pimpinan DPD-MPR RI Forum Kalimantan Bersatu

24 Juli 2024 - 07:44 WITA

blank
Trending di Parlemen