TANA TIDUNG, Fokusborneo.com – Pembangunan Rumah Sakit Madya Ahmad Berahim di Tideng Pale, Kabupaten Tana Tidung, terus memasuki tahap akhir dengan progres fisik yang mencapai 61 persen.
Proyek ini menjadi salah satu program unggulan Kementerian Kesehatan di Kalimantan Utara, yang bertujuan menghadirkan layanan kesehatan setara kota besar bagi masyarakat di daerah terpencil.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) pembangunan, Dadang Supardiman, menyatakan rumah sakit ini akan dilengkapi fasilitas medis yang selama ini hanya tersedia di ibu kota provinsi atau bahkan di luar provinsi.
“Kami akan membangun ruang untuk cath lab, tindakan jantung, hemodialisis dengan empat bed, CT scan, hingga laboratorium sitotoksik. Semua tindakan medis besar yang biasanya harus dirujuk ke Tarakan, Banjarmasin, atau Balikpapan, ke depan bisa ditangani di sini,” kata Dadang, Rabu (5/11/2025).
Dadang menekankan pembangunan fasilitas canggih tidak akan optimal tanpa persiapan sumber daya manusia yang memadai. Pemerintah daerah tengah menyiapkan tenaga medis dan staf khusus agar alat-alat canggih tersebut dapat berfungsi maksimal begitu rumah sakit beroperasi.
“Semua alat medis baru ini membutuhkan SDM yang terlatih. Jika tidak ada tenaga terampil, fasilitas ini tidak akan bisa digunakan. Penyiapan SDM adalah prioritas utama kami saat ini,” jelasnya.
Selain fasilitas medis, rumah sakit juga dirancang dengan standar pelayanan modern. Ruang rawat inap menggunakan Kelas Rawat Inap Standar (KRIS), dilengkapi ruang VIP, taman di lantai dua, sistem listrik dengan backup power, pengelolaan air, hingga pengelolaan limbah medis yang sesuai regulasi Kementerian Kesehatan.
Dadang menambahkan kontrak proyek dijadwalkan selesai pada 16 Desember 2025. Namun, tim proyek menargetkan akhir November sebagai penyelesaian fisik utama, sehingga masih ada waktu untuk uji coba sistem, termasuk simulasi pemadam listrik dan aliran oksigen.
“Pekerjaan ini hampir 24 jam, kecuali saat hujan. Setiap tahap diawasi ketat untuk memastikan kualitas. Setelah pembangunan rampung, kami akan melakukan berbagai simulasi agar rumah sakit siap beroperasi dengan maksimal,” ujarnya.
Dengan keberadaan RSUD Ahmad Berahim, layanan kesehatan untuk penyakit kritis, seperti penyakit jantung, gangguan ginjal, dan kebutuhan diagnostik kompleks, akan lebih mudah diakses.
Pembangunan rumah sakit ini juga diharapkan menjadi katalis bagi peningkatan kualitas SDM medis lokal dan menumbuhkan kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan di daerah.
“Penyediaan fasilitas modern sekaligus pembinaan SDM akan memastikan rumah sakit ini tidak sekadar bangunan, tapi menjadi pusat layanan kesehatan yang mampu menjawab kebutuhan masyarakat secara komprehensif,” tambah Dadang.
RSUD Ahmad Berahim direncanakan menjadi pusat layanan medis rujukan di Kalimantan Utara, memberikan pelayanan kesehatan yang setara dengan rumah sakit di kota besar, sekaligus menjadi simbol kemajuan dan pemerataan pembangunan di Tana Tidung. (hr)















Discussion about this post