Pesan cinta yang ku tulis diatas ketinggian Harapan
Bagi saya menjadi guru adalah kemulian dan memperjuangkan harapan guru adalah kehormatan.
Kemuliaan seorang guru terletak pada kemampuannya “memuliakan” siswanya. Kehormatan seorang guru terletak pada kemampuannya menghormati guru yang lain.
Sebagai bentuk reel penghormatan terhadap seorang guru adalah dengan memperjuangkan hal-hal yang mendasar yang mungkin mereka sulit katakan sebab mereka sedang menjaga ketulusan hati agar apa yang mereka usahakan bukan hanya bernilai “Rupiah” namun juga bernilai “Berkah”.
15 tahun menjadi guru saya merasakan betul betapa berat tugas dari seorang guru. Mereka mengawal peradaban dengan semua potensi yang dimiliki. Mereka bergelar pahlawan tampa tanda jasa.
Ada 2 hal yang menjadi sorotan saya sejak menjadi guru dan 2 hal ini lah yang mendasari dan melatar belakangi saya ingin maju menjadi anggota legislatif.
Pertama memperjuangkan kenaikan insentif guru ngaji termasuk didalamnya kenaikan insentif untuk guru sekolah minggu yang telah lama tidak mengalami kenaikan. Beberapa guru ngaji dan guru sekolah minggu mungkin enggan untuk meminta kepada pemerintah untuk menaikkan sebab mereka sedang “merawat” keikhlasan hati.
Namun sebagai wakil rakyat rasa perlu untuk peka terhadap nasib guru Ngaji dan guru sekolah minggu. Mereka merawat moralitas anak bangsa dengan pendekatan nilai spiritual maka hal wajar jika mereka layak untuk diperjuangkan.
Kedua saya ingin mengupayakan agar ada penyetaraan “kesejahteraan” antara guru yang berada dibawa naugan Dinas Pendidikan provinsi dan dibawa naungan Dinas Pendidikan Kota.
Guru SMA yang ranahnya dibawa naungan Dinas Pendidikan provinsi hanya mendapat insentif dari pemerintah provinsi sementara guru TKA, SD, dan SMP mendapat insentif dari pemerintah kota dan provinsi. Bagi saya ini terkadang membuat guru SMA “iri” terhadap guru TKA, SD, dan SMP.
Penyetaran dilakukan bukan dengan menghilangkan hak guru TK, SD, dan SMP dari pemerintah kota namun penyetaraan dilakukan dengan “mendesak” pemerintah provinsi untuk memberikan insentif yang lebih khusus guru SMA sehingga tidak ada lagi rasa “iri”.
Hal lain yang melatar belakangi ingin maju menjadi Anggota legislatif dari dapil 1 Tarakan Tengah adalah karena saya lahir, besar, bersekolah, dan menikah di Tarakan Tengah. Dapil 1 Tarakan Tengah ini adalah dapil yang strategis sebab hampir semua kantor pemerintahan ada di dapil ini.
Mulai dari Kantor DPRD sampai kantor Walikota ada di dapil Tarakan Tengah. Hal yang wajar jika masyarakat Tarakan Tengah sangat ingin daerahnya bebas banjir, jalan Bagus, punya taman ramah anak, punya tempat yang asyik untuk nongkrong bareng keluarga, dan memiliki taman yang menyediakan buku bacaan untuk meningkatkan kemampuan literasi.
Gerbang sekolah adalah saksi dari perlunya ada wakil rakyat yang peka terhadap nasib guru. Baik itu guru honor, guru ngaji, dan guru sekolah minggu. Inilah yang saya makna “Dari Gerbang Sekolah Menuju Gerbang DPRD”.
Melalui tulisan ini saya Bahar Mahmud, S.Pd mohon izin, mohon doa, dan mohon dukungannya untuk maju sebagai Calon Anggota Legislatif Dapil 1 Tarakan Tengah Nomor urut 2 Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Majunya saya sebagai calon Anggota legislatif murni saya niatkan semata-mata mencari Ridho Tuhan dalam memperjuangkan aspirasi guru honor, guru ngaji, guru sekolah minggu, dan masyarakat yang saat ini punya harapan baru dengan datangnya Pemilu.
Saya ngak punya uang untuk melakukan “serangan” Fajar, sebab itu melanggar aturan. Saya hanya menyadarkan diri dalam doa di waktu fajar semoga niat baik menemukan takdir yang terbaik.. Aamiin.
Penulis : Bahar Mahmud